Pendapatan Hotel di Dubai dari pengunjung Eropa, dan khususnya Rusia merosot selama April. Laporan Survey Hotel di Timur tengah mengemukakan bahwa hotel di Dubai menyaksikan penurunan pendapatan per kamar kisaran 12, 5 % pada April dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Kepala pariwisata Dubai Helal Saeed Almarri percaya bahwa jumlah Rusia pengunjung ke Dubai akan meningkat pada kuartal ketiga tahun ini menyusul kemerosotan baru-baru ini disebabkan oleh kelemahan rubel.
Laporan Tahunan Pengunjung ke Dubai, yang dirilis pekan lalu, terungkap bahwa jumlah pengunjung Rusia ke Dubai menurun 23,5 persen pada tahun 2014 bila dibandingkan dengan 2013.
“Saya harapkan tahun 2015 akan lebih stabil, jadi saya pikir pada kuartal ketiga kami akan melihat sebagian besar penyesuaian dari pasar itu,” kata Direktur Jenderal Dubai Departemen Pariwisata dan Perdagangan Pemasaran (DTCM ). Kota ini mempertahankan pendapatan 84, 2 % pada bulan April, akan tetapi mengalami penurunan tarif rata-rata harian dari $ 326 menurun sampai $ 289. ” Pasar perhotelan keseluruhan di Dubai telah melakukan penurunan tarif untuk menarik pengunjung”.
Yousef Wahbah, kepala MENA Transaksi Real Estate, EY, memberikan keterangan “sejumlah pasar masih tetap menunjukkan perkembangan yang stabil di bidang perhotelan walau harga minyak menurun. Pasar mungkin saja bakal makin melemah karena di pengaruhi oleh penurunan wisata dari Rusia serta Eropa, mengingat lemahnya Euro. Ini mestidiimbangi dengan penambahan wisata dari negara berkembang seperti India serta China.
“Pemerintah dubai akan merencanakan sebuah proyek berupa pembangunan sarana dan prasarana berupa kamar hotel dan juga pembangunan tempat pariwisata, tempat medis dan juga taman. proyek keseluruhannya itu sebagai persiapan untuk menghadapi Dubai Expo 2020 dan Piala dunia FIFA 2022.” kata Wahbah.
Dalam laporan awal bulan ini PWC menunjukkan bahwa UEA perlu membangun lebih banyak hotel skala menengah untuk mempertahankan pertumbuhan sektor perhotelan nya.Mitra PWC Philip Shepherd mengatakan: “Pertumbuhan Masa Depan, Dubai dan Abu Dhabi sama, tergantung pada pencapaian keseimbangan yang lebih baik.